Senin, 11 Februari 2013

Wapres Buka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013


DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.003 pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan berkumpul di satu tempat untuk melakukan evaluasi capaian kerja dan membahas rencana kerja untuk setahun ke depan. Kegiatan yang bertajuk Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono.

"Seperti tahun lalu, saya juga membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan ini," kata Boediono di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdikbud, Depok, Senin (11/2/2013).

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan tak lelah mengulang pesan betapa pentingnya peran pendidikan dan para pemangku kepentingan di bidang tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menurutnya, hal ini harus terus diulang agar semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan ini tidak pernah berhenti.

"Pendidikan ini merupakan salah satu variabel penting yang harus dikembangkan," ujar Boediono.

"Ada dua variabel penting yaitu kesehatan dan pendidikan. Ini yang akan jadi fokus pada pembahasan Rembuknas kali ini," imbuhnya.

Pada kesempatan ini turut hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Pimpinan Komisi X DPR RI dan perwakilan Komite III DPD RI yang membidangi pendidikan. Selain itu, ada beberapa pembicara tamu yang juga hadir yaitu Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Sofian Effendi.

Beberapa hal yang akan dibahasa pada Rembuknas kali ini adalah pelaksanaan kurikulum 2013, penyiapan akademi komunitas dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pelestarian kebudayaan Indonesia, pembahasan tata kelola keuangan dan reformasi biroraksi serta implementasi Pendidikan Menengah Universal.

Minggu, 10 Februari 2013

Bocah China Hidup Bersama Ular

Bocah China Hidup Bersama Ular sejak Lahir

Bocah China Hidup Bersama Ular sejak Lahir odditycentral Azhe Liu tak pernah tertarik dengan mainan selain ular piton kesayangannya.

BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah keluarga dari kota Dongguan, China, belum lama ini menjadi buah bibir di negeri "Tirai Bambu" karena anak laki-laki keluarga ini yang berusia 13 tahun memiliki teman baik seekor ular piton burma sepanjang 5 meter.

Tak hanya bersahabat, ular itu bahkan menjaga Azhe Liu, nama anak itu, saat kedua orangtuanya tak di rumah. Lebih mengejutkan lagi, Azhe sudah bergaul dengan hewan melata itu sejak baru berusia beberapa bulan. Azhe dan si ular tidur di tempat tidur yang sama dan saat ini keduanya seolah tak terpisahkan.

Enam tahun sebelum Azhe lahir, ayahnya, Chen, menemukan sebutir telur ular. Dia lalu membawa pulang telur itu dan menetaskannya. Saat Azhe lahir, ular piton itu sudah memiliki berat 20 kg. Memiliki seekor ular yang berkeliaran di rumah tampaknya tak mengganggu keluarga itu.

"Saya selalu menganggap ular sebagai makhluk cantik dan saya sangat tertarik untuk mengetahui apa yang akan terjadi saat putra saya mendekatinya," kata Chen.

"Setelah beberapa waktu, kami yakin ular itu tak akan menyakiti anak kami dan kami mulai meninggalkan mereka bersama. Mereka kini tak terpisahkan," tuturnya.

Azhe dan ularnya mulai tidur di tempat tidur yang sama. Pada saat Azhe baru berusia sembilan bulan, dia bahkan sudah ditinggal sendiri bersama si ular saat kedua orangtuanya pergi bekerja. Keduanya bisa bermain dan saling memeluk seharian. Di musim panas, tubuh ular yang dingin bisa berfungsi sebagai penyejuk.

Chen mengatakan, putranya itu tak tertarik dengan mainan lain dan selalu memilih bermain dengan ular piton itu di saat senggang. "Dia (ular piton) selalu berhati-hati dengan saya. Dia tidak pernah membelit terlalu keras," kata Azhe. "Jika manusia lebih memahami hewan, mereka akan memperlakukan kita dengan baik."
Tahun lalu Azhe masuk sekolah asrama yang hanya memungkinkannya kembali ke rumah saat akhir pekan dan kondisi itu membuat Azhe sangat sedih. Kini Azhe bercita-cita menjadi seorang ahli ilmu hewan sehingga kelak dia bisa menghabiskan banyak waktu dengan hewan-hewan sahabatnya.
Sumber :

Kamis, 07 Februari 2013

Planet Asing Layak Dihuni



detail berita
Ilustrasi (Foto: Spacedaily)
CALIFORNIA - Astronom selama dua dekade terakhir telah menemukan ratusan planet baru di yang mengorbit bintang. Planet asing yang mengorbit ini dinamakan exoplanet, yang hingga kini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Dilansir Spacedaily, Rabu (6/2/2013), salah satu jenis exoplanet ini ialah super-Bumi yang diyakini memiliki proporsi tinggi terkait kandungan batuan. Penelitian baru yang dipimpin Helmut Lammer of the Space Research Institute (IWF) dari Austrian Academy of Sciences menyarankan bahwa planet ini sesungguhnya dikelilingi oleh unsur yang kaya akan hidrogen.

Tampaknya, ketimbang dikatakan super-Bumi, planet asing ini lebih mirip mini-Neptunus. Super-Bumi mengikuti jalur evolusi yang berbeda dari planet yang ditemukan di sistem Tata Surya.

Ilmuwan masih meneliti apakah planet asing ini bisa berevolusi menjadi planet utuh seperti planet terestrial, yakni Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Untuk menjawab misteri ini, Helmut Lammer dan timnya melihat pada dampak radiasi di atas atmosfer super-Bumi yang mengorbit bintang Kepler-11, Gliese 1214 serta 55 Cancri.

Kelompok planet ini beberapa kali lipat lebih masif dan lebih besar ketimbang Bumi. Ilmuwan menemukan bahwa massa planet dengan ukurannya menunjukkan bahwa terdapat inti padat yang dikelilingi oleh hidrogen atau atmosfer yang kaya akan hidrogen.

Ketimbang menjadi lebih mirip Bumi, planet asing ini lebih mirip Neptunus bersama dengan Uranus. Apabila dugaan ilmuwan ini benar, maka super-Bumi akan keluar dari bintang bintang mereka di zona layak huni (habitable zone).

Zona tersebut merupakan area di mana temperatur bisa mendukung munculnya air. Jika ini terjadi, kemungkinan planet asing tersebut berpotensi untuk dapat dihuni di masa depan. (fmh)
Sumber:okezone.com 

Minggu, 13 Januari 2013

Diklat peningkatan mutu pendidikan guru Aqidah Akhlak dan Fiqih di MI Gumelar -Gandusari

Diklat Peningkatan mutu guru Aqidah Akhlak dan Fiqih di MI Gumelar Gandusari dengan pembicara Guru muda berprestasi bapak mas Muhib Anshori, dengan peserta guru MI se gandusari -Trenggalek, Dalam diklat ini yang dibahas adalah tentang penyusunan dan merefisi RPP menjadi lebih berkarakter dan lebih sempurna sehingga proses  pembelajaran lebih terarah dan lebih efektif, efesian dan lebih mengena.

Dengan Diklat ini diharapkan guru bisa membuat RPP sendiri yang lebih baik dari RPP yang pernah dibuat sebelumnya., disini guru juga diarahkan dalam penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan matreri dan karakter anak didik.

Dalam diklat ini juga disampaikan bagaimana cara mengambil solusi dalam menghadapi materi matapelajaran agama yang memiliki jumlah jam sedikit dan materi yang cukup banyak dan klomplek.Inti dari penyederhanaan materi ini pada dasarnya dapat dilaksanakan dengan menggunakan media pembelajaran berbasis IT. namun secara umum kendala yang mungkin muncul dengan penggunaan media ini adalah keterbatasan kompetensi guru terhadap TIK, dalam hal ini masih sedikit guru SD/MI di gandusari ini yang secara umum mampu mengoperasikan media ini.selain itu kendala dana yang terbatas menghaadang penggunaan media berbasis TIK ini.

Sabtu, 12 Januari 2013

Pendataan Calon Peserta Sertifikasi Guru Kemenag 2013

Calon Peserta Sertifikasi Guru Kemenag 2013 bahwa pendataan calon Peserta Sertifikasi untuk kuota tahun 2013 telah dimulai. Kelengkapan pendataan Calon Peserta sertifikasi guru silahkan dibaca pada beberapa link berikut :
  1. Surat Pendataan peserta, disini
  2. Pedoman Pengisian Formulir A1, disini
  3. Contoh Pengisian Formulir A1, disini
  4. Blangko Formulir A1, disini

Sekolah RSBI Dihapus

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), adalah sebuah status sekolah yang bisa jadi merupakan dambaan dari guru, siswa, dan orang tua. Namun MK (Mahkamah Konstitusi) telah menghapus sekolah RSBI.Polemik Pembuburan status RSBI ini memang telah berlangsung lama, keberadaan RSBI telah menjadi pro dan kontra, menurut Menteri M Nuh sekolah yang berstatus RSBI telah memenuhi standar nasional pendidikan, mencakup standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Nilai tambah yang dimiliki RSBI adalah adanya pengayaan standar pendidikan yang diadopsi dari standar pendidikan negara maju. Payung hukum yang menaungi adalah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) pasal 50 ayat 3, diikuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 78 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional.( http://www.kemdiknas.go.id) Hakekat Pendidikan memang tidak boleh membedak-bedakan dan SBI, RSBI, SSN, RSSN sebenarnya bukan hanya sebuah status tapi mutu dan kwalitas adalah utama.