|
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif adalah
jenis penelitian yang cukup sering digunakan. Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas yang
didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu, juga
menggunakan matateri perlakuan yang disusun dalam rancangan-rancangan yang
sudah baku dengan tujuan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan.
Penelitian
kualitatif adalah prosedur peneletian yang bertujuan meneliti suatu masalah
dengan cara merumuskan permasalahan lalu meneliti dengan cara mendalam yaitu
pengalaman, pencatatan, wawancara, dan terlibat dalam proses penelitian guna
menemukan penjelasan berupa pola-pola, deskripsi, dan menyusun indikator.
Perbedaan kedua metode tersebut, tidak semata-mata yang satu
menggunakan angka dan yang satu lagi tidak. Perbedaan kedua metode tersebut
meliputi aksioma dasar, proses penelitian, dan karakteristik (ciri-ciri)
penelitian itu sendiri. Dari segi proses, penelitian kuantitatif bersifat
deduktif dan penelitian kualitatif bersifat induktif.
Namun
dalam pembahasan makalah ini pemakalah tidak akan membahas ke-dua jenis
penelitian tersebut, akan tetapi pemakalah akan mempersempit pembahasan hanya
pada Penelitian Kuantitatif sesuai judul pada makalah ini.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian peneletian kuantitatif ?
2.
Bagaimana
sejarah munculnya penelitian kuantitatif ?
3.
Bagaimana
konsep dasar penelitian kuantitatif?
4.
Bagaimana
karakteristik penelitian kuantitatif ?
5.
Bagaimana
langkah-langkah penelitian kuantitatif ?
C.
Tujuan
Masalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian penelitian
kuantitatif.
2.
Untuk
mengetahui sejarah munculnya penelitian kuantitatif.
3.
Untuk
mengetahui konsep dasar penelitian kuantitatif.
4.
Untuk
mengetahui karakteristik penelitian kuantitatif.
5.
Untuk
mengetahui langkah-langkah penelitian kuantitatif.
|
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kuantitatif.
Secara
umum, suatu penelitian dilakukan dalam rangka memperoleh data yang dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Menurut John W
Creswell dalam Hamid Patilima, penelitian kualitatif adalah sebagai sebuah
proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah manusia
berdasarkan pada penciptaan gambar holistik yang dibentuk kata-kata, melaporkan
pandangan informan secara terperinci dan disusun dalam sebuah latar ilmiah[1] Sedangkan
menurut Tim UM sebagaimana dikutip oleh Ahmad Tanzeh, penelitian kualitatif
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik
kontekstual (secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks/apa adanya) melalui
pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber langsung dengan instrumen kunci penelitian itu sendiri[2]
Penelitian
kuantitatif adalah penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas yang
didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu, juga menggunakan
materi perlakuan yang susun dalam rancangan-rancangan yang sudah baku dengan
tujuan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan. Penelitian yang masuk
kedalam penelitian kuantitatif adalah penelitian-penelitian ekperimental untuk
menguji hipotesis yang dikemukakan[3]
Definisi tersebut, memberi pemahaman bahwa
pendekatan atau metode kuantitatif lazim digunakan dalam disiplin ilmu-ilmu
sains dan eksakta, namun metode kuantitatif juga banyak digunakan dalam
penelitian pendidikan.
3
|
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan[4]
B.
Sejarah
Munculnya Penelitian Kuantitatif.
Penelitian kuantitatif dimulai pada akhir abad 19 dan
penelitian pendidikan mendominasi untuk sebagian besar abad ke-20. Ide-ide awal
untuk penelitian kuantitatif berasal dari ilmu fisika, seperti fisika dan
kimia. sama seperti atom dan molekul yang tunduk pada las dan aksioma yang
telah diprediksi. Begitu juga, seperti pola akhlak (sikap dan tingkah laku)
anak-anak di sekolah. Penelitian awal kuantitatif mulai mengidentifikasi
pola-pola pendidikan dengan menilai atau mengukur kemampuan individu.
Mengumpulkan skor (angka) dari individu, dan menggunakan prosedur percobaan
psikologis dan survey berskala besar.
Dalam sejarah perkembangan penelitian kuantitatif, tiga
tren historis yang hadir adalah prosedur statistik, praktek/tes dan pengukuran,
dan design penelitian.[5]
Namun dalam dalam makalah ini tidak akan membahas lebih jauh tentang ke-tiga tren tersebut diatas.
C.
Konsep
dasar Penelitian Kuantitatif.
Metode
kuantitatif berakar pada paradigma tradisional, positivistik, eksperimental
atau empiricist. Metode ini berkembang dari tradisi pemikiran empiris Comte,
Mill, Durkeim, Newton dan John Locke. “Gaya” penelitian kuantitatif biasanya
mengukur fakta objektif melalui konsep yang diturunkan pada variabel-variabel
dan dijabarkan pada indikator-indikator dengan memperhatikan aspek
reliabilitas.
Penelitian
kuantitatif bersifat bebas nilai dan konteks, mempunyai banyak “kasus” dan
subjek yang diteliti, sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk data statistik
yang berarti. Hal penting untuk dicatat di sini adalah, peneliti “terpisah”
dari subjek yang ditelitinya.
Pada hakikatnya
setiap penelitian kuantitatif dalam ilmu-ilmu sosial menerapkan filosofi yang
disebut deducto hipothetico verifikatif artinya, masalah penelitian
dipecahkan dengan bantuan cara berpikir deduktif melalui pengajuan hipotesis
yang dideduksi dari teori-teori yang bersifat universal dan umum, sehingga
kesimpulan dalam bentuk hipotesis inilah yang akan diverifikasi secara empiris
melalui cara berpikir induktif dengan bantuan statistika inferensial.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa yang
menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung
dari satu, dua, tiga dan seterusnya.
Berdasarkan
pertimbangan dangkal demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian
kuantitatif mencakup setiap penelitian yang didasarkan atas perhitungan
persentase, rata-rata dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain,
penelitian kuantitatif melibatkan diri pada perhitungan atau angka atau
kuantitas. Hasil analisis kuantitatif cenderung membuktikan maupun memperkuat
teori-teori yang sudah ada.
D.
Karakteristik
Penelitian Kuantitatif.
Adapun karateristik penelitian
kuantitatif adalah:[6]
1. Instrumen Pengumpulan Data.
Pada penelitian ini instrumen data berupa tes tertulis,
kuesioner,dan kolom-kolom pengamatan yag dibantu dengan alat tulis. Peneliti
dapat menugaskan sejumlah enumerator (petugas pengumpul data). Karena data yang
akan dikumpulkan serta isntrumen yang digunakan sudah baku. Insturmen
penelitiannya telah disiapkan sebelumnya, sehingga tidak mungkin untuk
melakukan perubahan.
2.
Data Dapat Diobservasi Dan Diukur
Dalam penelitian kuantitatif, analisis datanya menggunakan
proses matematik yang disebut prosedur statistik, seperti menyediakan informasi
untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian.
3. Rancangan Penelitian atau Desain
Dipakai untuk menuju pada rencana penelitian tentang
bagaimana ia akan melaksanakan penelitian. Dalam hal ini termasuk di dalamnya
langkah-langkah /prosedur, yang terdiri
dari :pengumpulan data menganalisis
dan melaporkan hasil penelitian.
4.
Jumlah Subjek Banyak
Semakin banyak subjek (anggota sampel) yang diteliti semakin
kuat keabsahan jeneralisasi
Sedangkan
Sugiono menyebutkan karakteristik penelitian kuantitatif sebagai berikut:[7]
1. Desain
a. Spesifik, jelas rinci.
b. Ditentukan secara mantap sejak awal.
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah.
a. Spesifik, jelas rinci.
b. Ditentukan secara mantap sejak awal.
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah.
2. Tujuan
a. Menunjukkan hubungan antara variabel.
b. Menguji teori.
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
a. Menunjukkan hubungan antara variabel.
b. Menguji teori.
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
3. Teknik pengumpulan data
a. Kuesioner.
b. Observasi dan wawancara terstruktur.
a. Kuesioner.
b. Observasi dan wawancara terstruktur.
4. Instrumen penelitian
a. Test, angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument yang telah terstandar.
a. Test, angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument yang telah terstandar.
5. Data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan
instrument.
6. Sampel
a. Besar.
b. Representative.
c. Sedapat mungkin radom.
d. Ditentukan sejak awal.
a. Besar.
b. Representative.
c. Sedapat mungkin radom.
d. Ditentukan sejak awal.
7. Analisis
a. Setelah selesai pengumpulan data.
b. Deduktif.
c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis.
a. Setelah selesai pengumpulan data.
b. Deduktif.
c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis.
8. Hubungan dengan responden
a. Dibuat berjarak.
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden.
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
a. Dibuat berjarak.
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden.
c. Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
Sedangkan Perbedaan yang terdapat antara
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
dapat di lihat pada tabel berikut:[8]
NO
|
Metode
Kuantitatif
|
Metode
Kualitatif
|
1.
|
A. Desain
1. Spesisifk, jelas, rinci
2. Ditentukan secara mantap sejak awal
3. Menjadi pegangan langkah demi
langkah
|
A. Desain
1. Umum
2. Fleksibel
3. Berkembang
dan muncul dalam proses penelitian
|
2.
|
B. Tujuan
1. Menunukkan hubungan antar variabel
2. Menguji teori
3. Mencari generalisasi yang mempunyai
nilai prediktif
|
B. Tujuan
1. Menemukan pola hubungan yang
bersifat interaktif
2. Menemukan teori
3. Menggambarkan relitas yang komplek
4. Memperoleh pemahaman makna
|
3.
|
C. Teknik Pengumpulan
Data
1. Kuisioner
2. Observasi dan wawancara terstruktur
|
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Participant
observation
2. In
depth interview
3. Dokumentasi
4. Tringulasi
|
4.
|
D. Instrumen Penelitian
1. Tes, angket, wawancara terstruktur
2. Instrumen yang telah terstandar
|
D. Instrumen Penelitian
1. Peneliti sebagai instrumen
2. Buku catatan, tape recorder, kamera
dll
|
5.
|
E. Data
1. Kuantitatif
2. Hasil pengukuran variabel yang
dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen
|
E. Data
1. Deskristif kualitatif
2. Dokumen pribadi, catatan lapangan,
ucapan dan tindakan responden, dll
|
6.
|
F. Sampel
1. Besar
2. Representatif
3. Sedapat mungkin random
4. Ditentukan sejak awal
|
F.
Sampel
1. Kecil
2. Tidak
representatif
3. Purposive,
snoeball
4. Berkembang
selama proses penelitian
|
7.
|
G.
Analisis
1. Setelah
selesai pengumpulan data
2. Deduktif
3. Menggunakan
statistic untuk menguji hipotesis
|
G.
Analisis
1. Terus
menerus sejak awal sampai akhir penelitian
2. Induktif
3. Mencari pola, model, tema, teori
|
8.
|
H. Hubungan dengan Responden
1. Dibuat berjarak
2. Kedudukan peneliti lebih tinggi
daripada responden
3. Jangka pendek sampai hipotesis dapat
dibuktikan
|
H. Hubungan dengan Responden
1. Empati, akrab
2. Kedudukan sama
3. Jangka lama sampai ditemukan
hipotesis/ teori
|
9.
|
I. Usulan Desain
1. Luas dan rinci
2. Literatur yang berhubungan dengan variabel
yang diteliti
3. Prosedur spesifik
4. Masalah dirumuskan dengan spesifik
dan jelas
5. Hipotesis dirumuskan dengan elas
6. Ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun ke lapangan
|
I. Usulan Desain
1. Singkat
2. Literatur yang digunakan bersifat sementara,
tidak menjadi pegangan utama
3. Prosedur bersifat umum masalah
bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan
4. Tidak dirumuskan hipotesis
5. Fokus penelitian ditetapkan setelah
diperoleh data awal dari lapangan
|
10.
|
J. Kapan Penelitian
Dianggap Selesai?
Setelah semua kegiatan
yang direncanakan dapat diselesaikan
|
J. Kapan Penelitian
Dianggap Selesai?
Setelah tidak ada data
yang dianggap baru
|
11.
|
K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian
Pengujian validitas dan realiabilitas instrumen
|
K. Kepercayaan Terhadap Hasil Penelitian
Pengujian kredibilitas, depenabilitas, proses dan
hasil penelitian
|
E.
Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif.
Metode penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data
kuantitatif dan statistic objek melalui perhitungan ilmiah yang berasal dari
sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan
tentang survey untuk menentukan frekuensi dan presentase tanggapan mereka.
Contoh: dari 240 orang, 79% dari populasi sampel, mengatakan bahwa
mereka lebih percaya pada diri mereka pribadi masa depan mereka dari setahun
yang lalu hingga hari ini.
Langkah-langkah penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut:[9]
1) Tahap
Konseptual (Merumuskan dan membatasi masalah, meninjau kepustakaan yang
relevan,mendefinisikan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis).Tahap ini
termasuk merenungkan, berpikir, membaca,
membuat konsep, revisi konsep, teoritisasi, bertukar pendapat, konsul dengan
pembimbing, dan penelusuran pustaka. Mengeksploitasi,
perumusan, dan penentuan masalah yang akan diteliti. Penelitian kuantitatif
dimulai dengan kegiatan menjajaki permasalahan yang akan menjadi pusat
perhatian peneliti dan kemudian peneliti mendefinisikan serta menformulasikan
masalah penelitian tersebut dengan jelas sehingga mudah dimengerti.
2) Fase Perancangan dan Perencanaan
(memilih rancangan penelitian, mengidentifikasi populasi yang diteliti,
mengkhususkan metode untuk mengukur variabel penelitian, merancang rencana
sampling, mengakhiri dan meninjau rencana penelitian, melaksanakan pilot
penelitian dan membuat revisi). Mendesain
model penelitian dan paramater penelitian. Setelah masalah penelitian
diformulasikan maka peneliti mendesain rancangan penelitian, baik desain model
maupun penentuan parameter penelitian, yang akan menuntun pelaksanaan
penelitian mulai awal sampai akhir penelitian.
3) Mendesain instrumen pengumulan data
penelitian. Agar dapat melakukan pengumpulan data penelitian yag sesuai dengan
tujuan penelitian, maka desain instrumen pengumpulan data menjadi alat perekam
data yang sangat penting di lapangan.
4) Fase Empirik (pengumpulan data,
penyiapan data untuk analisis)
Mengumpulkan data penelitian dari lapangan.
5) Fase Analitik (analisis data,
penafsiran hasil)
Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian. Data yang
dikumpulkan dari lapangan diolah dan dianalisis untuk menemukan
kesimpulan-kesimpulan, yang diantaranya kesimpulan dari hasil pengujian
hipotesis penelitian.
6) Fase Diseminasi
Mendesain laporan hasil penelitian. Pada tahap akhir, agar hasil
penelitian dapat dibaca, dimengerti dan diketahui oleh masyarakat luas, maka
hasil penelitian tersebut disusun dalam bentuk laporan hasil penelitian.
|
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penelitian
kuantitatif merupakan penelitian di bidang ilmu-ilmu eksakta dengan aktivitas
yang didasarkan pada disiplin ilmiah dari masing-masing ilmu
Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu dalam sebuah penelitian.
Metode
yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode experimental,
metode deskripsi, metode survey, dan metode
korelasi. Dalam penelitian kuantitatif menyajikan proposal yang bersifat
lengkap, rinci, procedur yang spesifik,
literatur yang lengkap dan hipotesis yang dirumuskan dengan jelas.
B.
Saran
Demikianlah makalah ini
penulis uraikan, di harapkan dengan adanya pembahasan makalah ini, dapat
membantu penyusunan makalah bagi para mahasiswa agar lebih memahami tentang persamaan dan perbedaan penelitian kuantitatif
dan kualitatif.
Bagi
pemerintah diharapkan dapat memberikan pasilitas dalam dunia pendidikan dan
penelitian untuk lebih memajukan pendidikan dan penelitian di Indonesia.
Sementara bagi penulis sendiri, semoga dengan
pembahasan makalah Penelitian Kuantitaif ini, setelah melalui presentasi dengan
adanya saran dan kritik yang lebih membangun dapat menambah kopetensi penulis dalam
penulisan makalah selanjutnya.
KAJIAN PUSTAKA
Patilima, Hamid, Metode
Penelitian Kualitatif, 2007,Bandung:Alfabeta.
Santoso, Mudji, jurnal penelitian
kuantitatif.
Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan, 2012, Bandung: Alfabeta.
Tanzeh, Ahmad, Metodologi
Penelitian Praktis, 2011, Yogyakarta: Teras.
[5] https://bkpemula.wordpress.com/2011/12/04/sejarah-kuantitatif-dan-kualitatif/Tgl
31 Maret 2015 (lihat
De Landsheere, 1998 dan Travers, 1992, untuk pembahasan lebih luas)
[6] http://diditnote.blogspot.com/2013/10/karakteristik-penelitian-kuantitatif.html
,diakses Tgl 31Maret 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar