Selasa, 26 Februari 2013

Kelas Inspirasi

Bermodal Semangat Mengajar di Kelas Inspirasi

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Murid mengikuti Kelas Inspirasi di SD Negeri Kuningan Timur 01 pagi, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2013). Kegiatan yang digagas oleh Gerakan Indonesia Mengajar ini serentak dilakukan di enam kota yaitu Jakarta, Solo, Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Pekanbaru. Di Jakarta ada sekitar 596 pengajar yang diterjunkan ke 58 SD Negeri.


JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan penuh semangat, Fitri (24), seorang dokter gigi datang ke SD Negeri 03 Tanah Sereal, Tambora, Jakarta Barat, Rabu (20/2/2013) pagi. Berbekal alat bantu ajar berupa kertas karton yang ditempeli berbagai macam gambar, Fitri masuk ke kelas I SDN 03 Tanah Sereal untuk memberikan pengetahuan tentang dunia medis kepada siswa-siswi di SD tersebut.
Fitri yang biasa bertugas sebagai dokter gigi di salah satu klinik di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, merasa sangat antusias mengajar anak-anak sekolah dasar. Walaupun tidak biasa menghadapi anak berusia 6 tahun, Fitri tetap merasa mendapat panggilan jiwa untuk mengikuti program yang dicetuskan oleh Indonesia Mengajar ini.
Fitri mengetahui program kelas inspirasi dari salah seorang temannya. Ia disarankan mengikuti kegiatan ini untuk memberi inspirasi kepada anak bangsa mulai usia dini. Untuk mengikuti program ini, dokter muda itu juga harus memasukkan lamaran dengan berbagai macam persyaratan yang telah diajukan, seperti esai dan formulir yang telah disiapkan oleh panitia kegiatan tersebut.
Agar bisa lolos dan mengikuti program kelas inspirasi, Fitri bersaing dengan 1.200 orang. Jumlah yang diterima untuk bisa mengikuti program ini hanya setengah dari jumlah tersebut. "Yang diterima hanya sekitar 500 orang atau bisa dibilang satu banding dua saja. Kalau tahun kemarin hanya mengajar di 25 sekolah dasar di jakarta dan sekitarnya, tahun ini bertambah menjadi sekitar 50 sekolah," kata Fitri.
Walaupun mengajar dengan penuh semangat, Fitri hampir kewalahan menghadapi siswa-siswi sekolah dasar tersebut. Dia harus melatih kesabaran supaya bisa menghadapi bocah-bocah dengan beragam polah dan rasa ingin tahu itu. "Waktu masuk kelas, anak-anaknya antusias banget," kata Fitri di SDN 03 Tanah Sereal, Rabu pagi.
Fitri mengatakan, selama mengajar anak-anak kelas I, II, dan III, ia harus menggunakan bahasa-bahasa yang mudah dimengerti oleh anak-anak seusia mereka. Pembahasan juga tidak boleh terlalu banyak supaya murid-murid tersebut tidak merasa pusing.
Nabila (6), siswi kelas I SDN 03 Tanah Sereal, menjadi salah satu siswi yang terinspirasi oleh profesi Fitri. Dia memiliki cita-cita ingin menjadi dokter supaya bisa menyembuhkan orang yang sakit. Saat ditanya ingin menjadi dokter dalam bidang apa, Nabila pun menjawab dengan jawaban polosnya. "Mau jadi dokter yang suka sembuhin orang. Nanti sembuhinnya dibelek (bedah) orang yang sakitnya, penyakitnya diambil, terus ditambal lagi deh perutnya," kata Nabila.
Tak hanya mengetahui sedikit cara kerja dokter, Nabila pun menyebutkan berbagai alat yang biasa digunakan oleh dokter, seperti suntikan, teleskop, jarum, dan beberapa alat lainnya. Selain Nabila, Laras, siswa kelas III SD yang sama, juga ingin menjadi dokter karena saat ini ia sering bermain dokter-dokteran bersama temannya.
Editor :
Laksono Hari W
Sumber : Kompas.com

Selasa, 19 Februari 2013

Guru Akan Didampingi di Dalam Kelas

Guru Akan Didampingi di Dalam Kelas

M.LATIEF/KOMPAS IMAGES Ilustrasi guru
JAKARTA, KOMPAS.com Persiapan guru untuk kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juli bukan hanya terbatas pada pelatihan, melainkan juga akan ada pendampingan intensif bagi para guru oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pelatihan guru dengan durasi 52 jam pertemuan tidak akan cukup untuk menyiapkan guru mampu menyampaikan kurikulum baru yang memiliki metode berbeda ini, yaitu tematik integratif.

"Guru belajar terus-menerus. Tidak langsung latihan 60 jam terus langsung berubah, enggak seperti itu. Akan ada pendampingan itu tadi," kata Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaaan, Jakarta, Rabu (13/2/2013).

Ada tiga pendampingan yang akan dilakukan pada guru setelah menjalani pelatihan. Pendampingan pertama dan yang paling efektif adalah LPTK dan LPMP masuk ke kelas untuk melihat bagaimana guru mengajar sehingga dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan guru tersebut.

"Dampingi secara fisik dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajarnya sehingga bisa tahu plus-minus guru itu sendiri," ujar Nuh.

Kemudian, pendampingan kedua adalah membuka ruang bagi guru untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi secara online. Guru dapat memaparkan permasalahannya saat mengajar dengan menggunakan pesan singkat atau melalui e-mail.

"Kalau ada permasalahan bisa disampaikan, baik sms maupun e-mail. Ini cara pendampingan yang kedua," kata Nuh.

Yang terakhir, pendampingan ketiga akan disiapkan bahan-bahan yang bisa dipakai untuk menyelesaikan masalah di lapangan melalui situs internet. Guru bisa melihat atau mengunduh bahan tersebut sehingga dapat dipraktikkan pada saat mengajar.
Sumber: Kompas.com

Buku Pelajaran Bakal Gratis

Buku Pelajaran Bakal Gratis , ditanggung Pemerintah,

Kompas/Deni Denaswara

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam penerapan Kurikulum 2013, siswa tidak diharuskan lagi membeli buku pelajaran. Buku-buku pelajaran untuk seluruh jenjang disediakan gratis oleh pemerintah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menanggung penuh pengadaan buku Kurikulum 2013. Pengadaan buku untuk sekolah dasar (SD) ditanggung oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), sementara buku-buku untuk tingkat sekolah menengah pertama dan atas akan ditanggung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK). Kabupaten yang tidak memiliki DAK akan ditanggung oleh APBN.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim mengatakan bahwa pengadaan buku yang ditanggung penuh melalui APBN ditujukan bagi siswa jenjang SD. Sedangkan untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA), dan sekolah menengah kejuruan (SMK) menggunakan DAK.

"Pengadaan dan distribusi dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah kabupaten kota. Untuk SD, semuanya ditanggung pusat," kata Musliar di Jakarta, Kamis (14/2/2013).

Selain masalah biaya, ia juga menegaskan bahwa pengadaan buku hingga distribusinya dapat selesai pada akhir Juni mendatang sehingga pada pekan pertama Juli seluruh siswa yang menjalankan kurikulum baru dapat menggunakannya.

"Ketika tahun ajaran baru, semua buku harus sudah dapat diterima oleh siswa. Distribusi paling tidak selesai Juni," ujar Musliar.

Bagi kabupaten/kota yang menggunakan DAK, kegiatan pengadaan buku diharapkan dapat dimulai pada Maret mendatang sehingga pada akhir Juni dapat selesai. Pasalnya, waktu pengerjaan buku diperkirakan memakan waktu 60-80 hari.
Sumber: Kompas.com

Senin, 11 Februari 2013

Wapres Buka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013


DEPOK, KOMPAS.com - Sebanyak 1.003 pemangku kepentingan di bidang pendidikan dan kebudayaan berkumpul di satu tempat untuk melakukan evaluasi capaian kerja dan membahas rencana kerja untuk setahun ke depan. Kegiatan yang bertajuk Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 ini dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Boediono.

"Seperti tahun lalu, saya juga membuka Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan ini," kata Boediono di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemdikbud, Depok, Senin (11/2/2013).

Dalam pidatonya, ia mengungkapkan tak lelah mengulang pesan betapa pentingnya peran pendidikan dan para pemangku kepentingan di bidang tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menurutnya, hal ini harus terus diulang agar semangat untuk memperbaiki kualitas pendidikan ini tidak pernah berhenti.

"Pendidikan ini merupakan salah satu variabel penting yang harus dikembangkan," ujar Boediono.

"Ada dua variabel penting yaitu kesehatan dan pendidikan. Ini yang akan jadi fokus pada pembahasan Rembuknas kali ini," imbuhnya.

Pada kesempatan ini turut hadir juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Pimpinan Komisi X DPR RI dan perwakilan Komite III DPD RI yang membidangi pendidikan. Selain itu, ada beberapa pembicara tamu yang juga hadir yaitu Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk, Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Sofian Effendi.

Beberapa hal yang akan dibahasa pada Rembuknas kali ini adalah pelaksanaan kurikulum 2013, penyiapan akademi komunitas dan Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pelestarian kebudayaan Indonesia, pembahasan tata kelola keuangan dan reformasi biroraksi serta implementasi Pendidikan Menengah Universal.

Minggu, 10 Februari 2013

Bocah China Hidup Bersama Ular

Bocah China Hidup Bersama Ular sejak Lahir

Bocah China Hidup Bersama Ular sejak Lahir odditycentral Azhe Liu tak pernah tertarik dengan mainan selain ular piton kesayangannya.

BEIJING, KOMPAS.com — Sebuah keluarga dari kota Dongguan, China, belum lama ini menjadi buah bibir di negeri "Tirai Bambu" karena anak laki-laki keluarga ini yang berusia 13 tahun memiliki teman baik seekor ular piton burma sepanjang 5 meter.

Tak hanya bersahabat, ular itu bahkan menjaga Azhe Liu, nama anak itu, saat kedua orangtuanya tak di rumah. Lebih mengejutkan lagi, Azhe sudah bergaul dengan hewan melata itu sejak baru berusia beberapa bulan. Azhe dan si ular tidur di tempat tidur yang sama dan saat ini keduanya seolah tak terpisahkan.

Enam tahun sebelum Azhe lahir, ayahnya, Chen, menemukan sebutir telur ular. Dia lalu membawa pulang telur itu dan menetaskannya. Saat Azhe lahir, ular piton itu sudah memiliki berat 20 kg. Memiliki seekor ular yang berkeliaran di rumah tampaknya tak mengganggu keluarga itu.

"Saya selalu menganggap ular sebagai makhluk cantik dan saya sangat tertarik untuk mengetahui apa yang akan terjadi saat putra saya mendekatinya," kata Chen.

"Setelah beberapa waktu, kami yakin ular itu tak akan menyakiti anak kami dan kami mulai meninggalkan mereka bersama. Mereka kini tak terpisahkan," tuturnya.

Azhe dan ularnya mulai tidur di tempat tidur yang sama. Pada saat Azhe baru berusia sembilan bulan, dia bahkan sudah ditinggal sendiri bersama si ular saat kedua orangtuanya pergi bekerja. Keduanya bisa bermain dan saling memeluk seharian. Di musim panas, tubuh ular yang dingin bisa berfungsi sebagai penyejuk.

Chen mengatakan, putranya itu tak tertarik dengan mainan lain dan selalu memilih bermain dengan ular piton itu di saat senggang. "Dia (ular piton) selalu berhati-hati dengan saya. Dia tidak pernah membelit terlalu keras," kata Azhe. "Jika manusia lebih memahami hewan, mereka akan memperlakukan kita dengan baik."
Tahun lalu Azhe masuk sekolah asrama yang hanya memungkinkannya kembali ke rumah saat akhir pekan dan kondisi itu membuat Azhe sangat sedih. Kini Azhe bercita-cita menjadi seorang ahli ilmu hewan sehingga kelak dia bisa menghabiskan banyak waktu dengan hewan-hewan sahabatnya.
Sumber :

Kamis, 07 Februari 2013

Planet Asing Layak Dihuni



detail berita
Ilustrasi (Foto: Spacedaily)
CALIFORNIA - Astronom selama dua dekade terakhir telah menemukan ratusan planet baru di yang mengorbit bintang. Planet asing yang mengorbit ini dinamakan exoplanet, yang hingga kini masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Dilansir Spacedaily, Rabu (6/2/2013), salah satu jenis exoplanet ini ialah super-Bumi yang diyakini memiliki proporsi tinggi terkait kandungan batuan. Penelitian baru yang dipimpin Helmut Lammer of the Space Research Institute (IWF) dari Austrian Academy of Sciences menyarankan bahwa planet ini sesungguhnya dikelilingi oleh unsur yang kaya akan hidrogen.

Tampaknya, ketimbang dikatakan super-Bumi, planet asing ini lebih mirip mini-Neptunus. Super-Bumi mengikuti jalur evolusi yang berbeda dari planet yang ditemukan di sistem Tata Surya.

Ilmuwan masih meneliti apakah planet asing ini bisa berevolusi menjadi planet utuh seperti planet terestrial, yakni Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Untuk menjawab misteri ini, Helmut Lammer dan timnya melihat pada dampak radiasi di atas atmosfer super-Bumi yang mengorbit bintang Kepler-11, Gliese 1214 serta 55 Cancri.

Kelompok planet ini beberapa kali lipat lebih masif dan lebih besar ketimbang Bumi. Ilmuwan menemukan bahwa massa planet dengan ukurannya menunjukkan bahwa terdapat inti padat yang dikelilingi oleh hidrogen atau atmosfer yang kaya akan hidrogen.

Ketimbang menjadi lebih mirip Bumi, planet asing ini lebih mirip Neptunus bersama dengan Uranus. Apabila dugaan ilmuwan ini benar, maka super-Bumi akan keluar dari bintang bintang mereka di zona layak huni (habitable zone).

Zona tersebut merupakan area di mana temperatur bisa mendukung munculnya air. Jika ini terjadi, kemungkinan planet asing tersebut berpotensi untuk dapat dihuni di masa depan. (fmh)
Sumber:okezone.com