Minggu, 09 Juni 2013

Subsidi BBM Dikurangi, Bantuan Siswa Miskin Ditambah

Subsidi BBM Dikurangi, Bantuan Siswa Miskin Ditambah


Bandung --- Pemerintah berencana untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM) pada pertengahan Juni 2013. Anggaran subsidi tersebut akan dialihkan untuk menyasar ke rakyat miskin melalui bantuan langsung dan pembangunan infrastruktur.
“Salah satunya adalah untuk bantuan siswa miskin (BSM),” ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, usai membuka Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD/MI 2013 di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/6).
Musliar menyebutkan, di tahun 2012 sasaran BSM sebanyak 3,9 juta siswa. Tahun ini, dengan dialihkannya subsidi BBM, ditargetkan 13,5 juta siswa tidak mampu di bidang ekonomi akan memperoleh BSM. Guru besar bidang pertanian Universitas Andalas (Unand) ini menambahkan,  tingkat kemiskinan di Indonesia adalah 11,6 persen, maka jika 13,5 juta anak diberi BSM maka 25 persen masyarakat dengan ekonomi terbawah telah terbantu.
“Tidak hanya siswa miskin, siswa yang kurang miskin itupun akan dapat bantuan. Jadi subsidi ini digunakan untuk kepentingan pendidikan,” tuturnya.
Agar bantuan ini benar-benar tepat sasaran, Wamendik mengatakan monitoring penyaluran bantuan-bantuan tersebut dilakukan oleh seluruh kementerian. Ditambahkannya, pemerintah akan menyediakan SMS gateway bagi masyarakat untuk melaporkan jika ada penyaluran yang tidak tepat sasaran, atau justru menginformasikan kepada pemerintah jika ada siswa miskin yang belum mendapat BSM.
Musliar juga mengajak kepala sekolah atau guru-guru untuk berperan aktif mendaftarkan siswa yang tidak mampu di sekolahnya agar mendapat BSM. Pesan tersebut juga disampaikan kepada peserta OSN SD/MI 2013 ini. “Kalau ada di antara adik-adik yang orang tuanya kurang beruntung, laporkan kepada kepala sekolah, untuk dibantu oleh pemerintah. Itulah salah satu manfaat pengalihan subsidi,” katanya. (AR)

Tidak ada komentar: